27/05/2012

Aku (masih) Pengen Jadi Fotografer..!

Ketertarikanku dengan fotografi adalah turun temurun. Dulu bapakku pernah punya kamera (masih dengan media film) bermerk Ricoh (kalo nggak salah ingat), itu kamera pertama yang aku tau (dan aku nggak pernah pake kamera itu). Bapakku bukan fotografer, bapakku cuma hobi motret keluarga, istri, anak-anaknya, dan membuat dokumentasi karya-karyanya. Bapakku seorang seniman seni rupa dan pematung. Bakat mengkomposisikan sesuatu berdasarkan nilai-nilai estetika itu yang berhasil diturunkan kepada anak-anaknya walaupun ironisnya semua anaknya nggak ada yang bisa nggambar dengan baik. Tapi okelah, medianya digantikan dengan sebuah kamera. Melukis dengan cahaya..

Dari 3 saudara, kakakkulah yang paling berhasil menjadi fotografer. Hidupnya ia dedikasikan untuk memotret. Dia sampai saat ini masih bekerja sebagai fotografer di kantor berita Amerika Associated Press. Kakakku ditempatkan di Jakarta. Dita Alangkara namanya, kami memanggilnya mas Dita. Anak pertama di keluargaku, usianya 6 tahun di atasku. Dari dia smp seingatku memang sangat tertarik sama fotografi, kamera Ricoh bapakku tadi yang jadi kamera pertamanya.
Waktu kuliah, mas Dita pernah menjual motornya, uangnya sebagian besar untuk membeli seperangkat kamera Nikon F 90 (kalo nggak salah). Kamera mahal pertama yang aku tau. Gimana nggak, kamera itu hampir sama harganya dengan sebuah motor GL Pro di jamannya. Masih ada sisanya sih, walaupun dikit, dan sisanya dia belikan motor CB 100. Mendowngrade motor dan meng-upgrade kamera, tapi itu jalan hidupnya. Dan dia berhasil membuktikan keseriusannya dalam fotografi.
Adikku bernama Dhira Estria, keluargaku memanggilnya dengan Tria tapi teman-temannya banyak yang memanggilnya dengan Dhira. Dia setahun di bawahku. Seperti yang udah aku ceritakan, bakat memotret juga menurun ke adikku. Waktu kuliah dia aktif di komunitas fotografi di UGM. Sekarang dia bekerja di Exxon, tapi hobi memotretnya seperti berjodoh dengan hobi lainnya yaitu traveling. 

My little sister and her camera. Traveling dan memotret
memang bersahabat sejak dulu. Go go go Tria...

My big brother and his big cameras. 
Sekarang keliatannya butuh mobil untuk
membeli kamera-kamera itu.. hmmm...

Nah.. apa kabarku dengan bakat turun temurun tentang fotografi tadi?
Aku nggak mau motret, fotografi jadi mainstream di keluargaku. Ini sikapku, aku anti mainstream!!
Heee.. nggak ding.. itu bercanda..
Sayangnya, dari semua saudaraku cuma aku yang paling sedikit diberi bakat untuk memotret. Tapi aku nggak pernah sedih. Aku selalu berusaha untuk mencari bakat itu, aku yakin dengan rajin latihan dan banyak berdoa aku pasti bisa seperti saudara-saudaraku. Ini sikap..!!
Aku punya banyak teman-teman fotografer gara-gara kakak dan adikku. Dari mereka aku belajar memotret, dan dari merekalah aku bisa bergabung dengan salah satu komunitas fotografi keren bernama Kelas Pagi Yogyakarta (KPY). Beberapa pengurus (admin) adalah teman-teman kakakku. KPY adalah sebuah komunitas belajar bersama fotografi yang dikembangkan oleh Anton Ismael, seorang fotografer profesional. Ok, aku bergabung bukan karena kemampuanku memotret, tapi karena keahlianku yang lain di bidang teknis dan karena keramahanku. Tapi bergabung dengan KPY adalah sebuah langkah awal yang baik untuk ikut belajar memotret. Aku sadar bahwa lingkungan yang akan membentuk kita, termasuk membangun skill yang dalam hal ini adalah kemampuan memotret.
Diantara admin-admin yang lain, akulah yang paling bebal dalam pengetahuan tentang fotografi dan aplikasinya. Tapi diantara admin-admin KPY yang lain, aku tetap yang paling ramah. Dan mereka mengakui itu. Aku bangga.
Suatu saat di bulan Februari 2011 atas kebaikan teman-teman admin aku diajak pameran foto. Nah looo.. apa coba?? Aku nggak bisa motret. Jangankan motret, masang lensa aja aku deg-degan. Tapi aku tertarik dengan tawarannya, kapan lagi aku dihargai sebagai fotografer? Kesempatan nggak datang 2 kali, aku ambil kesempatan itu. Ini saatnya aku menunjukkan eksistensiku sebagai fotografer!
Aku menyusun strategi untuk pemotretan, aku menyiapkan sebuah tim kecil berisi orang-orang yang berkompeten di bidangnya, fotografi dan desain. Fotografi adalah pekerjaan tim. Aku bisa mati muda kalau aku mengerjakannya sendiri.
Aku menghubungi pak Corel untuk olah digital, dan Indra PakJepret untuk urusan teknis kamera dan pencahayaan. Tugasku membuat konsep. Semua peralatan fotografi termasuk studio aku pinjam semua dari teman-temanku,  akupun meminta bantuan teman-teman admin KPY untuk menjadi model. Untuk model cewek aku terpaksa menyewa karena tuntutan spesifikasi bentuk tubuh. Ide gambarnya aku ambil dari salah satu poster film James Bond lama.

"Tertampar Gundukan" Dipamerkan di KPY Februari 2011

Fotoku berjudul "Tertampar Gundukan". Foto itu sebenarnya berusaha mengkritisi para "fotografer facebook" (pada masa itu), dimana semua orang selalu memotret model-model seksi dan bahenol yang mengenakan pakaian seminim mungkin lalu menguploadnya ke facebook. Halooo... fotografi nggak cuma itu aja. Dengan sebuah foto, kamu bisa bicara banyak pada dunia.

Pameran sukses,tapi nggak banyak yang ngerespon fotoku. Pembelaanku kepada diriku sendiri adalah di pameran itu aku fotografer termuda yang ikut, jelas aja secara pengalaman dan teknis aku kalah.  Aku nggak boleh sedih, aku harus tetap ramah. Aku tau ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang menjadi fotografer.
Setelah itu (hingga saat ini) aku masih bersemangat untuk belajar memotret. Aku masih pengen jadi fotografer. Atau lebih tepatnya, aku pengen jadi fotografer yang ramah.

Krisna Encik (musisi) memintaku memotret 
untuk pembuatan cover albumnya.

MC dan enterpreneur Santi Zaidan menelpon
aku untuk dibuatkan profile picture di face-
booknya.

Aku bersama teman-teman KPY selesai pemotretan untuk
sebuah majalah fashion ternama Jogja. 

Aku dalam sebuah sesi pemotretan untuk distributor Piaggio
secondhand. 





4 comments:

  1. distributor piaggiooooooooooooooo.... LOL...

    ReplyDelete
  2. distributor piaggio sing seken nung.. mbok diwoco sing komplit to.. :p

    ReplyDelete
  3. arep seken arep elepen tur khan tetep distributor bakpia gio...

    ReplyDelete
  4. Maalah fashion ternamaaaaaaaaa

    ReplyDelete